- Terapis mengajarkan anak untuk melabel mobil, terapis sudah pernah mencoba anak tidak tahu mobil
Terapis bertanya : “Apa ini?” 0 detik
Terapis menjawab : “Mobil”
Anak respons echo : “Mobil”
Transfer —
Terapis bertanya : “Benar, apa ini?”
Anak menjawab : “Mobil”
Terapis : Memberikan reinforcer/reward dan pujian “pintar”, “hebat”
*
- Terapis mengajarkan anak untuk menyentuh hidung, dan terapis sudah mencoba bahwa anak tidak bisa melakukan itu
Terapis instruksi : “Sentuh hidung”. 0 detik
Terapis menarik tangan anak untuk menyentuh hidung
Anak : Menyentuh hidung dengan full physical prompt (full dibantu) oleh terapis
Transfer —
Terapis instruksi : “Benar… sentuh hidung” Terapis menyentuh siku anak untuk diarahkan ke hidung.
Anak : Menyentuh hidung dengan sedikit prompt dari terapis.
Terapis : Memberikan reinforcers/rewards sambil memuji. “Hebat bisa menyentuh hidung”
*
- Jika anak sudah mahir dengan ketrampilan di atas, bisa di ditanyakan pertanyaan sebagai distract baru kembali lagi ke pertanyaan semula. Pertanyaan dengan 2-3 pertanyaan mudah, kembali ulangi dari atas.
- Jika terjadi kesalahan dalam anak menjawab, kita harus mengkoreksinya, seperti sbb:
- Terapis mengajarkan anak untuk melabel mobil, terapis sudah pernah mencoba anak tahu mobil, tetapi memberikan jawaban yang salah “bola” Terapis bertanya : “Apa ini?”
Anak menjawab : “Bola”
Terapis bertanya : “Apa ini?” 0 detik – “Mobil” Sekaligus menjawab
Anak respons echo : “Mobil”
Transfer –
Terapis berkata : “Benar, apa ini?”
Anak menjawab : “Mobil”
Terapis : Memberikan reinforcer/reward dan pujian “pintar”, “hebat”
Dalam pemberian prompt ada beberapa teknik dan jenjang (hierarchy), tetapi dalam metoda errorless learning karena kita ingin anak selalu benar, kita menggunakan prinsip prompt sesedikit mungkin tapi tetap menghasilkan jawaban benar dari sang anak.
- Visual dan textual prompt: dengan gambar atau tulisan, contohnya visual schedule
- Verbal prompt: pengarahan secara verbal direct dan indirect
- Gestural prompt: mengarahkan jawaban dengan menunjuk atau dengan mata
- Modeling prompt: terapis mencontohkan gerakan yang diinginkan
- Partial physical prompt: mengarahkan jawaban yang benar dengan memegang sedikit tubuh anak (hanya mencolek lengan)
- Full physical prompt: mengarahkan jawaban yang benar dengan memegang anak sampai melaksanakan perintah, misalnya memegang tangan
Pada awalnya reinforcers/rewards diberikan setiap jawaban benar, tetapi tentu kita ingin anak tidak bergantung dengan reinforcers dalam mengerjakan tugas, sehingga kita perlu mengurangi pemberian reinforcers secara berkala yang disebut (schedule of reinforcement). Jadwal pembe
rian reinforcerspun ada beberapa teknik, tetapi yang paling efektif adalah variable ratio schedule reinforcers, atau reinforcers/reward diberikan setiap rata-rata dari variable rasio jawaban yang benar, contohnya adalah VR3 artinya reinforcers diberikan setiap rata-rata 3 jawaban benar dari sang anak, tetapi ini adalah rata-rata, jadi dalam 1 set (10 trial) reinforcersnya bisa diberikan setiap 2 atau 4 atau berapa saja tetapi rata-rata dalam 1 set trial adalah 3. Jika anak di awal terapi anak diberikan setiap 1 jawaban benar, kemudian secara berkala dikurangi reinforcersnya dengan contohnya VR3, VR5, kemudian VR 7, demikian seterusnya sehingga tidak perlu lagi reinforcers.
Peringatan: Informasi yang saya tulis harap digunakan sebagai informasi yang memperkaya pengetahuan anda, tetapi sebaiknya anda komunikasikan dengan professional yang menangani anak anda sebelum diterapkan. Ilmu yang saya sampaikan sesuai dengan keilmuan yang saya pelajari tetapi harus dipahami bahwa setiap kasus anak adalah unik. Saya tidak bertanggung jawab atas kesalahpahaman atau penyalahgunaan dari informasi yang anda terima.